Sejak program Space Shuttle berakhir pada 2011, NASA mengandalkan misi Soyuz milik Rusia untuk mengantarkan astronot dari permukaan Bumi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Untuk mempertahankan kontrol atas misinya sendiri, program Commercial Crew saat ini sedang mencari pengganti, dengan SpaceX dan Boeing dalam persaingan untuk kontrak tersebut.
Setelah beberapa kali penundaan, SpaceX menjadi yang pertama kali melakukan peluncuran uji coba wahana Dragon Crew. Peluncuran sendiri dijadwalkan lepas landas dari Launch Complex 39A di Cape Canaveral pada pukul 02:49 waktu setempat kemarin.
Today’s successful launch marks a new chapter in American excellence, getting us closer to once again flying American Astronauts on American rockets from American soil. Congratulations to the @SpaceX and @NASA teams for this major milestone in our nation’s history. #LaunchAmerica pic.twitter.com/Gk8c9EdXNO
— Jim Bridenstine (@JimBridenstine) March 2, 2019
Misi ini menggunakan roket Falcon 9 dan tidak ada awak di dalamnya. Seperti yang dikatakan direktur SpaceX, Benji Reed bahwa pada dasarnya penerbangan ini adalah uji penerbangan ujung ke ujung kami untuk memastikan pesawat ruang angkasa dan sistem beroperasi seperti yang dirancang sebelum kita menempatkan kru (di dalamnya)."
Dragon Crew juga membawa alat uji antromorfik yang oleh Elon Musk sebut sebagai Ripley, sarat dengan sensor di sekitar kepala, leher, dan tulang belakangnya untuk mengumpulkan data sebelum para astronot melakukan penerbangan pada misi kedua yang direncanakan pesawat yang dijadwalkan pada Juli.
Crew Dragon is on its way to the International Space Station! Autonomous docking at the @Space_Station set for early tomorrow morning. Watch live starting at 3:30 a.m. EST, 8:30 a.m. UTC → https://t.co/gtC39uBC7z
— SpaceX (@SpaceX) March 2, 2019
Dan seperti yang disiarkan langsung lewat webcast SpaceX, peluncuran tersebut sukses besar.
Semuanya tampak berjalan tanpa hambatan, ketika tahap pertama Falcon 9 melakukan pendaratan di laut sedangkan kapsul Dragon Crew yang sudah terpisah langsung mengarah secara mandiri ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari Minggu pagi waktu setempat.
Ketika Dragon Crew berlabuh di ISS, ia akan menurunkan 400 pon pasokan dan akan kembali ke Bumi pada 8 Maret di mana ia akan mendarat di Samudera Atlantik.
Pesaing Boeing CST-100 Starliner memiliki Orbital Flight Test yang dijadwalkan akan terjadi pada bulan April, dengan rencana untuk misi awak pada bulan Agustus.