Sejak Twitter diambil alih oleh Elon Musk, muncul banyak kontroversi di media. Mulai dari pemecatan karyawan yang gila-gila, aturan baru centang biru, dan yang terbaru desakan dari PBB.
Elon Musk telah didesak oleh PBB untuk menghormati hak asasi manusia di Twitter. Hal ini muncul setelah ide Musk untuk memecat sebanyak lebih dari 7.500 atau lebih dari 50% karyawan staf Twitter terendus publik.
Dalam sebuah surat terbuka, Volker Türk, komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, mengatakan bahwa laporan soal Musk memberhentikan lebih dari setengah karyawan platform itu bukanlah awal yang menggembirakan.
Türk mengatakan dia menulis, "kekhawatiran dan kekhawatiran tentang alun-alun publik digital kami dan peran Twitter di dalamnya".