Di tempat itu pula, sang hacker memperjualbelikan data yang berhasil diretasnya dari perusahaan maupun pemerintah Indonesia.
Dokumen tersebut memiliki rentang waktu antara tahun 2019 hingga 2021.
Salah satu dokumen yang diunggah diduga berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Menanggapi unggahan tersebut, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan jika tidak ada surat apapun yang terkena peretasan.
Data pribadi warga Indonesia juga dijual oleh hacker tersebut.
Ia mengaku mendapatkan data itu dari situs KPU dan juga IndiHome.
Diketahui, Bjorka telah mengunggah 105 juta data kependudukan warga Indonesia di Breached Forums. Bjorka diketahui bergabung dengan forum penjualan data ilegal pada 9 Agustus 2022 dan telah mengunggah 11 unggahan.