Ditengah penetrasi teknologi komunikasi dan informasi yang semakin gencar menyentuh sendi kehidupan, kecanduan bermain gawai adalah salah satu efek samping yang tak terhindarkan. Tak terhitung sekian banyak kondisi mental seseorang yang menjadi penyebab mengapa ia bisa kencaduan gawai.
Yang jelas dalam waktu 24 jam, selalu ada kesempatan dan waktu untuk terus menatap layar monitor gawai masing-masing. Bangun tidur kalian membuka gawai untuk melihat apa yang terjadi semalaman. Sambil melakukan kegiatan pribadi seperti sarapan dan mandi biasanya sambil mendengarkan musik. Berangkat sekolah atau kerja bagi yang sudah kalian perlu memesan ojek online.
Di tengah aktivitas pasti menyempatkan diri untuk menengok sosial media, entah sekedar stalking atau malah narsis kalo sedang belajar hingga kerja. Makan siang sambil ngobrol sama teman nggak asik kalo ga nyari topik di google.
Pulang dari aktivitas masing-masing kalian merasa punya waktu untuk sekedar browsing-browsing, nonton video di Youtube, atau sekedar scrolling Instagram. Begitu terus setiap hari. Jika sudah seperti ini kecanduan gawai adalah hal yang nyata. Kecanduan ini tentu seperti kecanduan lain yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.
Untuk menghindari kemungkinan terburuk ini, ada baiknya kalian harus melakukan detoks gawai. Detoks gawai sendiri dapat diartikan meluangkan waktu untuk tidak menyentuh gawai sama sekali. Berikut adalah alasan mengapa kalian harus melakukan detoks gawai.
Kalian Kerap Merasa Cemas
Kecanduan gawai bisa menimbulkan rasa cemas, terutama jika kalian merasa kehilangan informasi yang sebenarnya kalian nggak begitu butuhkan. Seperti kecemasan nggak update dengan meme yang sedang beredar. Atau hal-hal viral lainnya. Padahal kalau dilihat lebih jauh, tidak ada masalahnya kalian ketinggalan meme yang ada. Toh meme akan beredar beberapa hari saja setelah itu menghilang.
Mudah Merasa Stres Karena Gawai
Perasaan stres ini muncul karena berbagai sebab. Semisal terlalu banyak notifikasi yang harus kalian acuhkan, atau bahkan tidak ada notifikasi sama sekali. Belum lagi jika gawai kalian eror dan tidak dapat melakukan kerja seperti yang kalian inginkan, seperti sinyal lemah dan baterai habis. Hal ini walau kecil namun akan memberi efek stres yang akan menumpun dibelakang.
Menjadi Ansos Karena Gawai
Salah satu hal yang dikhawatirkan sejak lama adalah seseorang menjadi terdiskoneksi dengan kehidupan sosialnya ketika ia terlalu lama terkoneksi dengan gawai dan internet. Banyak penelitian yang menyebut bahwa beberapa orang lebih memilih berinteraksi melalui sosial media ketimbang interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. Padahal fungsi sosmed bukan untuk menggantikan interaksi sosial yang sudah ada. Hanya memperkayanya saja.