Majelis Ulama Indonesia (MUI) beberapa waktu lalu menggulirkan wacana untuk mengharamkan permainan online battle royale PlayerUnknown's Battlegrounds. Wacana tersebut semakin santer dan menghadirkan pro dan kontra di publik.
MUI khawatir bahwa gim PUBG, meskipun kekhawatiran ini bisa dibilang repetitif, akan memberikan dampak buruk bagi generasi muda Indonesia. Mungkin juga termasuk gim menembak yang lain atau kegiatan bermain gim secara keseluruhan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa bermain gim saat ini semakin mudah diakses karena perangkat bermain seperti smartphone (mobile gaming), semakin hari semakin murah dan canggih. Sehingga mulai anak kecil hingga para veteran bisa mengaksesnya.
Belum lagi sekarang banyak developer gim yang membuat gim untuk smartphone atau gadget portable lainnya. Wajar jika kemasifan mobile gaming ini akan melahirkan kontroversi karena setiap orang memiliki perspektifnya masing-masing.
Dengan melihat potensi aksesibilitas tersebut, salah satu perusahaan produsen perangkat mobile, Oppo, menawarkan satu terobosan yang mungkin akan sangat mendukung upaya pembatasan akses oleh MUI tersebut.
Vendor smartphone global yang beroperasi di Indonesia, mengambil langkah pencegahan awal dengan menghadirkan fitur yang dinamakan Kid Space atau Ranah Anak. Fitur tersebut dapat dipasang oleh orang tua di dalam smartphone yang kerap diakses anak mereka.
“Sebagai vendor smartphone yang memiliki fitur yang mendukung game mobile, Oppo sangat serius dalam menghadirkan fitur-fitur yang membuat nyaman pemain. Namun juga Oppo mengerti pentingnya pembatasan waktu bermain game mobile, terutama orang tua yang khawatir terhadap waktu anak saat memainkan game mobile,” ujar Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia.