Australia dan China Klaim Memiliki Teknologi yang Bisa Hidupkan Kembali Orang Mati

Australia dan China Klaim Memiliki Teknologi yang Bisa Hidupkan Kembali Orang Mati

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan saat ini memungkinkan kita untuk melakukan segala hal dengan mudah. Banyak penemuan dan teknologi yang kadang bahkan tak terbayangkan, tapi begitu bermanfaat untuk kehidupan manusia di masa mendatang.

Salah satu teknologi yang mungkin sebelumnya gak terbayangkan adalah pembekuan jasad manusia. Tujuannya tentu untuk dihidupkan kembali dengan metode yang disebut cryonics.

Di Australia, Sebuah perusahaan bernama Cryonics mengklaim teknologinya bisa menghidupkan orang mati .Caranya, jenazah akan direndam dalam nitrogen cair dan disimpan dalam freezer kriogenik dengan suhu sekitar -200 derajat Celcius.

Dengan cara itu diklaim akan memberi otak manusia kesempatan untuk bertahan hidup jika kotak itu bocor.

Tabung-tabung di Institut Cryonics yang berisi jasad orang yang dibekukan (kompas.com)

# Teknologi Penipu Kematian

Beberapa orang menyebutkan bahwa teknologi menghidupkan kembali orang mati ini mirip dengan Dajjal yag dipercaya bisa menghidupkan kembali orang mati untuk menyesatkan Umat Islam.

Tak hanya di Australia, di Institut Penelitian The Shandong Yinfeng Life, China, bahkan telah menyiapkan beberapa mayat orang meninggal untuk eksperimen dihidupkan kembali. Salah satunya adalah jasad seorang pria bernama Berford.

Berford meninggal pada 12 Januari 1967 di usia 73 tahun karena kanker ginjal ini sudah disimpan dan dibekukan di Alcor. Ketika masih hidup, ia dengan sukarela menyumbangkan tubuhnya ke Life Extension Society. Sekelompok orang penggemar cryonics awal.

Jasad Berford adalah jasad pertama yang dibekukan. Setelah meninggal, ia disuntik dengan pelarut dimetil sulfoksida untuk mencegah kerusakan jaringan. Ia kemudian dikemas ke dalam kotak styrofoam berisi dry es, lalu direndam dalam nitrogen cair.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"