Jika kalian, entah karena alasan apapun, berpikir bahwa Samsung akan berhenti meluncurkan perangkat fleksibel dengan Galaxy Fold, maka kalian harus berpikir untuk kesekian kalinya.
Bloomberg mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut sedang mengerjakan sepasang smartphone kelanjutan dari Galay Fold.
Rumor tersebut mengatakan bahwa salah satu gadget akan berbentuk seperti clamshell (lipat secara vertikal sehingga bagian atasnya bertemu bagian bawah) dan yang lain terlipat keluar seperti halnya Huawei Mate X yang nampak mengesankan.
Rumor tersebut juga mengatakan bahwa bahwa gadget yang dilipat secara vertikal dapat muncul akhir tahun ini atau awal tahun depan, sedangkan yang terlipat keluar akan hadir setelahnya.
Tidak mengherankan, ada juga laporan bahwa Samsung meluncurkan teknologi lipatnya ke produsen lain termasuk Apple dan Google, dengan harapan bahwa mereka akan membayar untuk menggunakannya di dalam perangkat mereka juga.
Namun, sulit untuk mengatakan berapa banyak permintaan terhadap teknologi semacam ini hingga beberapa perangkat konvertibel yang benar-benar dijual, bahkan dengan harga awal yang tinggi.
Mirip dengan cara Galaxy Note membuka pintu untuk ponsel berukuran besar. Samsung jelas berharap bahwa mereka sekali lagi dapat memimpin jalan menuju pasar yang lebih cerah karena saat ini penjualan smartphone sedang membeku.
Catatan yang lebih menarik adalah rumor lain yang mengatakan bahwa Samsung mempertimbangkan untuk menawarkan penggantian layar secara gratis untuk Galaxy Fold jika perangkat tersebut mengalami gangguan setelah dilipat lebih dari 10.000 kali.
Jadi bisa disimpulkan bahwa konsep lipat mungkin bisa menciptakan hype baru di pasar ponsel pintar. Tetapi masalah durabilitas membuka dimensi yang baru.
Produsen seperti Samsung sadar jika perangkat Fold mungkin tidak akan awet selamanya, dan penggantian layar sepertinya sepantas untuk harga ponsel di atas 25 juta rupiah tersebut.