Namun pemimpin kelompok peretas tersebut tidak dapat mengelola situs tersebut dengan baik. Dia dilaporkan menyerahkan kendali situs pada bulan Januari, tetapi membocorkan semua dataset Doxbin ke Telegram, dan komunitas Doxbin kemudian membalas dengan membocorkan identitasnya.
BBC News kemudian mewawancarai ayah remaja tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui aktivitas anaknya dan keterlibatannya dengan sindikat hacker.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang semua ini sampai saat ini. Dia tidak pernah berbicara tentang meretas apa pun, tetapi dia sangat pandai menggunakan komputer dan menghabiskan banyak waktu di depan komputer," kata ayah remaja itu.
"Saya selalu mengira dia hanya bermain-main. Kami akan mencoba menghentikannya menggunakan komputer," lanjutnya.
Wuiiiih, keren juga ya remaja-remaja ini. Tapi alangkah kemampuan dan keterampilannya di bidang IT bisa diarahkan ke hal yang positif.