Dia mengharapkan pengampunan, dengan pengacaranya menunjukkan usianya yang masih sangat muda pada saat pelanggaran dilakukan. Laporan tersebut juga menyebutkan catatan medis yang menunjukkan Sahar memiliki 'penyakit mental', dan 'riwayat kunjungan ke rumah sakit jiwa'.
Dalam wawancara 2017 ke situs web Rusia Sputnik, Sahar membantah bahwa dia telah menjalani operasi plastik untuk mengubah penampilannya.
"Setiap kali saya mempublikasikan foto, saya melukis wajah saya dengan cara yang semakin lucu. Ini adalah cara untuk mengekspresikan diri, semacam seni. Penggemar saya tahu bahwa ini bukan wajah asli saya," katanya.
Sahar sempat meminta dibebaskan dan mengaku kena Covid-19. TV pemerintah Iran menyiarkan pengakuannya pada akhir Oktober tahun lalu. Ekspresi penyesalannya menarik banyak simpati. Laporan tersebut menggambarkan Tabar sebagai "korban dengan kepribadian dan kondisi mental yang tidak normal" yang mencari "vulgar" di media sosial.