Masih inget sama kalimat "hujan, becek, nggak ada ojek," yang dibawakan secara manja dengan aksen kebule-bulean? Yup. Bener banget, pencetusnya adalah Cinta Laura.
Tiba-tiba menghilang saat kariernya sedang melejit, alasan Cinta Laura pindah pun dipertanyakan.
Perempuan kelahiran Quakenbrück, Jerman, 17 Agustus 1993 ini dulunya dikenal sebagai seorang model, pemain film, dan juga penyanyi.
Bertahun-tahun memilih hidup di Amerika ternyata bukan hanya alasan sekolah. Namun, Cinta Laura Kiehl atau yang kerap disapa Cinta Laura punya alasan menyakitkan. Yakni ia merasakan jadi korban bully.
Perilaku perundungan atau yang akrab dikenal sebagai bullying bisa dibilang seumpama gunung es. Tidak terlihat di permukaan, namun ternyata banyak ditemukan di lapangan.
Perilaku bullying sendiri merupakan sebuah tindakan atau perilaku agresif dan negatif yang di lakukan seseorang. Dengan maksud untuk menyakiti orang lain dan mengganggu orang lain demi kepuasan diri sendiri.
Tidak hanya fisik, bullying juga didapatkan secara verbal atau ucapan. Tal pandang bulu, nyatanya hal ini pulalah yang pernah dirasakan oleh Cinta Laura.
Terlahir sebagai anak blasteran Indonesia - Jerman, dahulu membuatnya sulit untuk berbahasa Indonesia dengan lancar. Karena hal itu, Cinta Laura pun menyebut jika dirinya menjadi korban bullying saat dirinya berusia sekitar 12 tahun lantaran gaya bicaranya tersebut.
"Waktu itu aku baru berumur 12, 13 tahun, bayangin untuk anak semuda itu belum menemukan identitas dirinya," ujar Cinta Laura dikutip dari kanal YouTube PUELLA ID, Senin (7/6/2021).
Hal ini nyatanya membawa dampak hingga bertahun-tahun. Sampai-sampai membuat dirinya merasa cemas saat pulang ke Indonesia.