Kalau kamu sering baca tulisan tentang Bung Karno, kamu mungkin tahu bahwa beliau ini punya kemampuan spiritual. Orang Jawa sering menyebutnya dengan "daya linuwih".
Menurut sejarah, dalam periode pembuangan di Ende antara tahun 1934-1938. Bung Karno mengkaji Islam dengan sangat dalam.
Melalui seorang ulama Islam sekaligus tokoh organisasi Persatuan Islam (Persis) Bandung bernama A. Hassan, Bung Karno memesan literatur Islam.
# Bung Karno Berkorespondensi dan Berdiskusi tentang Islam
Bersama dengan Hassan, Bung Karno melakukan korespondensi dan berdiskusi tentang Islam.
Mereka saling berkirim surat sejak 1 Desember 1934 hingga 17 Oktober 1936.
Bahkan saking mendalamnya pemahaman Bung Karno tentang Islam. Roro Daras, penulis buku "Sukarno, Serpiha Sejarah yang Tercecer" pun berkata seperti ini, "
"Saking mendalamnya pemahaman Bung Karno tentang Islam, saya pribadi tidak ragu berandai-andai, Jika Bung Karno ditakdirkan sebagai ulama, niscaya akan lahir aliran atah mahzab Sukarno, atau mungkin Sukarnoiyah."
"Dari sisi paranormal, lebih gemar menyorot kemampuan spiritual Bung Karno, dikaitkan dengan fenomena-fenomena menakjubkan yang melekat pada dirinya. Topik yang tak habis dikupas misalnya seputar tongkat komando Bung Karno, cincin, hingga kopiahnya," tambah Roro Daras.
# Benda-Benda Spiritual Milik Sukarno
Saking spiritualisnya Sukarno, benda-benda yang melekat pada dirinya sering dikaitkan dengan hal berbau spiritualitas klenik.
Ada sebuah kisah, bahwa sampai pengawal Presiden AS, Eisenhower saja tak kuat mengangkat tongkat komando milik Sukarno yang tertinggal di Gedung Putih.