Nikita Mirzani Murka Karantina di Hotel Bintang 5: Pelayanan Nggak Memuaskan, Makanan Asin, Kamar Panas

Nikita Mirzani Murka Karantina di Hotel Bintang 5: Pelayanan Nggak Memuaskan, Makanan Asin, Kamar Panas
Nikita Mirzani Murka Karantina di Hotel Bintang 5 (Instagram)

"Hotel karantina mahal aja gue bayar, tapi dikasih makan cuma asin doang rasanya sama minyaknya sampai luber. Yang ada orang sakit gara-gara kolesterol," bebernya.

Ibu tiga anak ini pun mengatakan bahwa sejak karantina dirinya sama sekali tak bisa keluar kamar, bahkan hanya untuk berjemur sekali pun. Nikita pun tak bisa membayangkan bila ada keluarga yang harus karantina dengan anak bayi maupun balita.

"Gak mikir itu anak kecil stresnya kayak apa, ditaruh di kamar berhari-hari. Coba tolong deh pemerintah dipikir-pikir lagi soal karantina ini. Jangan orang dikurung kayak teroris, enggak bakal kabur juga kan. Paspor aja disita," katanya.

"Terus satu lagi, kalau enggak boleh beli makanan di luar, masak yang enak dong. Ini yang dikarantina semua manusia, bukan sejenis ongol-ongol. Dan kalau alasannya pesan makan di luar bawa penyakit, beli dong kotak menetralisir itulah apa namanya, modal dikit. Jangan cuma orang diperas suruh pesen makanan di hotel yang enggak enak," tambah Nikita dengan kesal.

Dalam postingan lainnya, Nikita membuka sesi QnA ke netizen dan bertanya soal pengalaman karantina yang pernah dijalani usai bepergian dari luar negeri di masa pandemi.

Ternyata, banyak orang yang mengalami hal yang sama dengan Nikita dan merasakan pelayanan yang tidak memuaskan meski sudah membayar mahal.

"Dapat makan kayak nasi besek gak sesuai sama harga padahal hotel bintang 5 rasanya pun ngalor ngidul gajebo," tulis seorang netizen.

"Karantina di hotel bayar 8 juta, hotelnya angker, makanan nggak enak. Duit segitu bsa buat beli mainan anak, sedih," kata netizen lain.

"Ilang duit banyak for nothing," kata kakak angkat Nikita.

Duh, gimana menurutmu gengs?



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"