Meskipun bukan penyair muda, karya-karya Sapardi tetap meninggalkan kesan mendalam di hati para pecinta puisi milenial.
# Puisi Karya-Karya yang Legendaris
Ada begitu banyak puisi Karya Sapardi yang terkenal dan sangat berkesan di hati pembacanya. Beberapa di antaranya adalah:
1. Aku Ingin
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat
diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada”
2. Pada Suatu Hari Nanti
“Pada suatu hari nanti,
jasadku tak akan ada lagi,
tapi dalam bait-bait sajak ini,
kau tak akan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti,
suaraku tak terdengar lagi,
tapi di antara larik-larik sajak ini.
Kau akan tetap kusiasati,
pada suatu hari nanti,
impianku pun tak dikenal lagi,
namun di sela-sela huruf sajak ini,
kau tak akan letih-letihnya kucari.”
3. Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta
“mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak mencintai-Mu harus menjelma aku”
4. Hujan Bulan Juni
"Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakan rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan di bulan Juni
Dihapuskan jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif Dari hujan bulan Juni Dibiarkan yang tak terucapkan
Diserap akan pohon bunga itu"
5. Yang Fana adalah Waktu
"Yang fana adalah waktu.
Kita abadi: Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari
Kita lupa untuk apa
'Tapi, Yang fana adalah waktu, bukan?' tanyamu.
Kita abadi."
Selamat jalan, Eyang. Selamat beristirahat dalam damai. Karya-karyamu akan selalu ada di hati kami.