Komika Coki Pardede Ditangkap karena Narkoba, Polisi Temukan Alat Suntik dan Sabu

Kabar tak sedap datang dari dunia Stand Up Comedy. Komika Coki Pardede dikabarkan tersandung kasus dugaan narkoba. Akibatnya, ia ditangkap oleh Sat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota.

Informasi penangkapan tersebut dibenarkan oleh Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa. Kepada wartawan, ia mengatakan bahwa Coki Pardede diamankan oleh Polres Tangerang Kota.

"Oh itu di Polres Tangerang Metro. Ya laporannya diamankan," katanya kepada wartawan, Kamis (2/9/2021).

Secara terpisah, Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus juga membenarkan hal tersebut.

"Iya benar. Polres Tangerang Kota," kata Yusri saat dikonfirmasi.

Kepada wartawan, Yusri Yunus mengatakan bahwa barang bukti yang diamankan adalah berjenis Sabu. Namun, ia belum menjelaskan di mana dan berapa banyak sabu yang disita dari tangan Coki.

"Iya barang buktinya sabu," kata Yusri Yunus.

Polisi turut menyita barang bukti berupa alat suntik saat menangkap komika Coki Pardede. Barang bukti lain yang disita adalah narkoba berupa sabu. Namun, belum diketahui berapa banyak sabu yang disita.

"Iya ada barang bukti alat suntik," kata Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo saat dihubungi, Kamis (2/9/2021).

Pratomo menuturkan penyidik masih melakukan lebih lanjut terkait kasus yang menjerat Coki ini. Bahkan, lanjutnya, rencananya penyidik juga akan kembali melakukan penggeledahan.

"Masih kita lakukan pendalaman, nanti mau digeledah lagi," ucap Pratomo.

Sebelumnya, komika bernama Reza atau yang dikenal Coki Pardede itu ditangkap di sebuah perumahan di daerah Pagedangan, Kota Tangerang pada Rabu (1/9/2021) malam.

Selain Coki, polisi turut menangkap penyuplai narkoba jenis sabu, berinisial W.

"Sama penyuplai kami tangkap," kata Pratomo.

Terbaru, kata Pratomo, Coki tengah menjalani tes urin untuk memastikan apakah yang bersangkutan positif mengonsumsi narkoba.

Terkait berita ini, rekan-rekan Coki Pardede sesama komika memberikan tanggapannya. Di Twitter, Ernest Prakasa berharap masalah ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat.