"(Tinggal di masjid) itu urusan survival daripada mati ini. Karena saya inget kalau di Indonesia waktu itu kan (dateng) ke masjid mana saja kan diterima. Ya weslah," lanjut Noe Letto.
Pada akhirnya, Noe tak hanya mendapat tempat tinggal, namun juga diminta untuk merawat dan membersihkan masjid. Di situlah akhirnya berkesempatan untuk berdiskusi soal agama dengan pemuka agama di sana.
Seorang Syekh di sana akhirnya berhasil memberikan pemahaman terhadap Noe Letto tentang agama. "Jadi makhluk yang baru pun melakukan dosa seperti makhluk sebelumnya. Wah ketampar saya di situ," lanjutnya.