Jelang PSBB Jakarta Dinar Candy Sebut Rela Dihamili Biar Ada Kerjaan, Ada yang Siap ?

Jelang PSBB Jakarta Dinar Candy Sebut Rela Dihamili Biar Ada Kerjaan, Ada yang Siap ?

Keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta mulai 14 September 2020 memicu banyak pro dan kontra mulai dari masyarakat umum hingga publik figure, salah satunya adalah DJ seksi Dinar Candy.

Dinar Candy mengeluh dalam sebuah postingan Instagram di akun miliknya, Dj wanita Indonesia ini menyebutkan bahwa jika nantinya di Jakarta kembali menerapkan PSBB seperti awal Februari atau masa awal pandemi bisa dipastikan dirinya tidak akan memiliki pendapatan karena pekerjaan tidak ada.

"Wah udah mau PSBB lagi guys," kata Dinar memperlihatkan sederet berita online dalam video singkat yang dibagikan di Instagram pada Kamis (10/9).

"Selama Corona aku tidak ada pekerjaan yang pasti, biar ada kerjaan, aku minta dihamili aja, ngurusin kandungan, ngurusin kelahiran, ngurusin anak nanti," sambung Dinar. "Jadi ada kerjaan kalau aku dihamilin, Bang hamilin aku bang!"

Postingan Dinar langsung ramai dikomentari warganet. Bukan menghujat, rupanya beberapa netizen cukup terhibur dengan video yang dibuat Dinar. Bahkan netizen malah meninggalkan komentar kocak dan random di postingan perempuan kelahiran 1993 itu.

Tangkapan Layar Unggahan Instagram @dinar_candy

"Jadi relawan aja kakak," tulis akun @tya***. "Minta di hamilin gk pake di napkahin mau gk? kan yg penting di hamilin," sambung akun @wina***. "Mauu gak dihamlin sama kucing," seru akun @fino***. "Aduh ngakak aku kak @dinar_candy," imbuh akun @iam***.

"Bener banget tu kak @dinar_candy jadi ada kerjaan di rumah,,, WFH alami," tambah akun @desy***. "Mau komen bingung," kata akun @bang***. "Halalin dlu baru dihamilin," seru akun @bin***. "Giliran hamil trus d tinggal pergi ntar nangis," imbuh akun @att***.

Curhatan Dinar Candy mungkin hanya satu diantara banyaknya tanggapan terkait kembali diberlakukannya PSBB ketat di Jakarta mulai 14 September 2020 oleh Gubernur Anies Baswedan.

Sebelumnya, Anies Baswedan  memutuskan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB secara ketat mulai Senin, 14 September 2020. Pasalnya, kata Anies kondisi pandemi Covid-19 di Ibu Kota telah mengkhawatirkan. 

Anies menjelaskan, kebijakan dengan istilah rem darurat diambil berdasarkan tiga poin pertimbangan, yaitu angka kematian di Jakarta yang terus meningkat, serta ketersediaan tempat tidur isolasi dan ruang ICU untuk merawat pasien Covid-19.

Pastinya apapun kebijakan yang diambil dimasa seperti ini pasti akan menuai pro dan kontra, hanya tinggal pemerintah dan masyarakat mampu menyelaraskan pandangan bahwa kebijakan yang diambil mudah-mudahan dilakukan dengan baik dan memberikan dampak baik bagi masyarakat juga. 

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"