DJ dan musisi asal Swedia Tim Bergling, yang dikenal sebagai Avicii, ditemukan meninggal dunia. Ia meninggal dunia di kota Muscat, Oman, pada Jumat (20/4/2018) lalu, waktu setempat. Avicii meninggal pada usia yang masih muda, 28 tahun.
Meninggalnya musisi ini disebabkan oleh catatan medisnya akibat konsumsi alkohol berlebihan. DJ ini sempat menjalani perawatan akibat pakreatitis akut di Kota New York pada 2012 lalu. Sementara pada 2013, ia kembali dilarikan ke rumah sakit untuk masalah serupa saat tur di Australia.
Dokter mendesak agar Avicii menjalani operasi pengangkatan kandung empedunya. Ia menolak dan memilih untuk mengerjakan debut albumnya 'True'. Meski kondisi kesehatannya parah, album yang dirilis September 2013 itu mampu menduduki posisi kelima tangga Billboard 200 dan puncak tangga Top Dance/Electronic Albums untuk enam pekan.
Lagi, Avicii dirawat di rumah sakit di Miami, Amerika Serikat, pada Maret 2014. Ternyata kondisi bertambah parah setelah kandung empedunya tersumbat, usus buntunya pun pecah.
Ia harus menjalani operasi pengangkatan usus buntu dan kantong empedu sekaligus.
Enam bulan pasca-operasi, kondisi kesehatannya pun terus bermasalah. Pada 2014, ia terpaksa membatalkan semua jadwal manggungnya. Hal yang sama terjadi pula pada 2015 lalu. Setelah disibukkan menyelesaikan album, Avicii menunda kembali semua pertunjukan yang tersisa di tahun itu.
Sementara pada Agustus 2016, Avicii menggelar pertunjukan terakhirnya di Ushuaia Ibiza Beach Hotel. Ia berterima kasih kepada penggemar dan rekan-rekannya yang mendukung keputusannya itu. Pada September 2017, tur terakhirnya diluncurkan dalam video dokumenternya yang berjudul 'Avicii: True Stories'.
Setelah menghilang cukup lama dan berjuang melawan problem kesehatannya, Avicii meninggal dunia. Meski begitu, penyebabnya belum diketahui dan masih terus diselidiki. Sejumlah musisi dan penggemarnya mengenang dirinya sebagai sosok kreatif yang cukup berpangaruh.