Gema Angklung di Markas PBB

Gema Angklung di Markas PBB

Lagu-lagu tradisional macam Bungong Jeumpa dari Aceh atau Yamko Rambe Yamko dari Papua mungkin tak asing di telinga kita. Tapi beberapa waktu lalu, dua dari beberapa lagu tradisional negeri kita itu menggema di sebuah ruangan di Markas Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Kota New York, Amerika Serikat.

Gema itu berasal dari ruang ECOSOC. Di dalam ruangan itu, kedua lagu itu diperkenalkan kepada sekitar 500-an diplomat dari 190-an negara. Tak cuma mendengarkan, mereka juga diajak berpartisipasi untuk mendengarkan sekaligus memainkan alat musik tradisional Jawa Barat angklung.

Perkenalan itu berlangsung dalam pagelaran bertema "Bamboo for Peace: Enchanting Sounds and Rhythms of Indonesia". Pagelaran itu diinisiasi oleh PTRI New York, didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC, serta Kementerian Pariwisata Indonesia.

Permainan angklung itu diselenggarakan dalam rangkaian acara World Day of Cultural Diversity for Dialogue and Development. Turut tampil pula kolaborasi pemain angklung dari Saung Angklung Udjo dan Komunitas House of Angklung, serta penari dari Padepokan Jugala Taya.

Pagelaran ini merupakan sebentuk diplomasi Indonesia demi meraih dukungan dari anggota PBB. Sebab, Indonesia kini tengah mencalonkan diri sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 nanti. 

Pagelaran ini ditutup dengan bersama-sama memainkan lagu "We Are The World" yang dipopulerkan Michael Jackson menggunakan angklung.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"