Mengapa Budaya Korea Populer di Indonesia? Yuk, Kita Cari Tahu Jawabannya!

Mengapa Budaya Korea Populer di Indonesia? Yuk, Kita Cari Tahu Jawabannya!
Kantor Samsung di Korea Selatan (blibli.com)

 

Samsung adalah salah satu chaebol Korea yang paling menonjol, dan implikasi dari krisis 1997-98 melahirkan dorongan yang meningkat untuk internasionalisasi oleh perusahaan dan pemiliknya saat mereka mencari pertumbuhan baru di luar Korea. Samsung dan kebangkitannya sejak saat itu telah menjadi contoh yang menonjol tentang bagaimana perusahaan Korea mendapatkan keuntungan dari minat global terhadap apa itu Korea dan apa yang ditawarkan negara tersebut.

 

Beberapa chaebol besar Korea seperti Samsung dan LG telah memulai perjalanan branding mereka pada pertengahan 1990-an. Ada peningkatan penekanan pada kualitas, desain dan pemasaran dan branding dalam skala global. Keterampilan ini juga menular ke berbagai sektor ekonomi lainnya. Secara kolektif, ada dorongan yang meningkat untuk meningkatkan kualitas secara keseluruhan untuk menyediakan barang-barang unggulan ke pasar dunia.

 

Baca juga: Kisah Mantan Bos Samsung yang Dapat Hidayah jadi Mualaf

4. Larangan undang-undang sensor

 

Undang-undang sensor Korea melarang pembuat film dan artis lain menampilkan banyak topik yang dianggap kontroversial. Ini telah mengekang kemandirian kreatif mereka untuk waktu yang lama. Pada tahun 1996, mahkamah konstitusi Korea melarang penyensoran ini dan membuka rentetan topik untuk dijelajahi para seniman. Langkah ini memberikan peluang dan kemandirian yang sangat besar bagi generasi muda Korea yang bersemangat untuk mengekspresikan ide-ide yang lebih baru dan lebih berani melalui sinema dan musik. Banyak pembuat film berpengaruh bangkit selama periode ini.

5. Peningkatan fokus pada infrastruktur

 

Pemerintah Korea telah dan sedang menghabiskan dana yang signifikan untuk mengembangkan infrastruktur Internet berteknologi tinggi karena percaya bahwa setiap warga negara Korea akan mendapat manfaat dari terhubung ke dunia global. Selain itu, Korea adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang menginvestasikan dananya ke dalam start-up negara tersebut. Pada tahun 2012, dana pemerintah mencapai lebih dari 25 persen dari semua uang modal ventura yang disalurkan di Korea. Sepertiga dari semua modal ventura di Korea dihabiskan untuk industri hiburan.

 

 

Hallyu telah tumbuh secara konsisten dan eksponensial sejak tahun 1999, ketika ia muncul sebagai fenomena budaya utama. Namun pertumbuhan gelombang ini tidak sepenuhnya spontan dan tidak terencana. Lima faktor utama yang dibahas di atas membentuk lingkungan budaya Korea, yang menyebabkan lahirnya gelombang Korea baik di Indonesia maupun di dunia. Dengan cara yang sama, pertumbuhan dan popularitas gelombang ini yang berkelanjutan telah dikelola dengan baik oleh semua pemangku kepentingan utamanya.

 

Nah, sekarang jelas sudah kan mengapa budaya Korea populer di Indonesia? Semua diawali dari beberapa gebrakan yang dilakukan pemerintahnya di bidang ekonomi, teknologi, dan kebijakan lainnya. Wah, keren banget sih! Semoga Indonesia belajar dari negara Korea Selatan ya!



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"