Namun para ilmuwan menegaskan kalau alat ini tidak diperuntukkan untuk digunakan dalam jangka panjang, tapi hanya dalam kondisi tertentu. Misalnya saja pasien yang harus mengontrol asupan makan sebelum operasi atau sedang dalam program penurunan berat badan yang membutuhkan pengawasan dokter.
"Untuk meluruskan, tujuan diciptakannya alat ini bukan untuk penurunan jangka panjang atau pendek, tapi lebih untuk membantu pasien yang harus operasi dan yang belum bisa operasi sampai mereka berhasil mengurangi berat badan," terang University of Otago, seperti dikutip dari World of Buzz.
Namun, alat magnet ini tidak disarankan dipakai dalam jangka waktu panjang, melainkan hanya 2 hingga 3 minggu saja. Dan itu pun harus dalam pengawasan dokter gizi.
"Setelah dua atau tiga minggu magnetnya bisa dilepas dan alatnya dicopot. Kemudian pasien harus menjalani diet ketat dan perawatan. Alat ini digunakan sebagai pendekatan untuk membantu penurunan berat badan yang dikontrol oleh ahli diet," jelasnya lagi.
Dari hasil uji coba yang dilakukan, para peserta diminta memakai alat ini selama 2 minggu. Dan hasilnya, mereka dapat menurunkan berat badan hingga 6,3 kg. Sehingga hal ini membuat mereka semakin termotivasi untuk melanjutkan program diet hingga mencapai target yang diinginkan.
"Halangan terbesar dalam proses penurunan berat badan adalah disiplinn dan alat ini membantu para pelaku diet lebih disiplin menjalani diet rendah kalori untuk periode waktu tertentu. Alat ini benar-benar bisa memulai proses diet ketat," ujar ketua penelitian dari University of Otago Health Sciences Professor Paul Brunton