Ternyata Minum Kopi dan Teh Bisa Turunkan Resiko Kanker Kepala dan Leher Asal Lakukan Hal Ini

Ternyata Minum Kopi dan Teh Bisa Turunkan Resiko Kanker Kepala dan Leher Asal Lakukan Hal Ini
Ilustrasi kopi dan teh (via Kontan)

Analisis baru tersebut tidak dirancang untuk membuktikan apakah atau bagaimana berbagai tingkat konsumsi kopi atau teh dapat secara langsung menyebabkan atau mencegah jenis kanker tertentu.

"Namun, temuan tersebut menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut mengenai pertanyaan ini dapat membantu menentukan peran minuman ini dalam pencegahan kanker," kata penulis senior studi Yuan-Chin Amy Lee, seorang profesor madya di Huntsman Cancer Institute dan School of Medicine di University of Utah.

"Kebiasaan minum kopi dan teh cukup kompleks dan temuan ini mendukung perlunya lebih banyak data dan penelitian lebih lanjut mengenai dampak kopi dan teh dalam mengurangi risiko kanker," sambungnya.

Meskipun ada kemungkinan bahwa berbagai antioksidan dan senyawa lain dalam kopi dan teh dengan sifat anti-kanker dapat berperan dalam mengurangi risiko kanker kepala dan leher, ada kemungkinan juga bahwa orang yang mengonsumsi minuman tersebut memiliki kebiasaan lain yang memengaruhi risiko mereka.

"Misalnya, mungkin saja orang yang minum kopi di waktu senggang lebih menyukai kopi daripada minuman beralkohol, dan sebaliknya," kata Luís Monteiro, seorang profesor madya kedokteran dan bedah mulut di Institut Ilmu Kesehatan Universitas di Oporto, Portugal, yang tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut.

Satu minuman beralkohol dapat memicu minuman beralkohol lainnya, atau dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Minum dan merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk kanker kepala dan leher.

Orang yang mencoba mengurangi risiko harus fokus pada pengurangan asupan alkohol dan berhenti merokok. Mereka juga harus mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri dari human papillomavirus (HPV), infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan kanker kepala dan leher.

"Indikasi konsumsi kopi dan teh sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari kanker kepala dan leher, menurut saya, untuk saat ini masih belum jelas," kata Monteiro.

"Namun, saya yakin bahwa, dalam waktu dekat, ini dapat dimasukkan dalam indikasi pencegahan kami," katanya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"