Beberapa orang mungkin akan memilih konsumsi buah dan sayur dalam bentuk jus untuk memenuhi asupan gizi seimbang karena beberapa hal.
Ternyata, cara tersebut ternyata tidak dianjurkan dilakukan setiap hari karena tidak sesuai dengan standar pemenuhan gizi yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ahli gizi klinik dr. Juwalita Surapsari Sp. GK mengatakan, dalam panduan pemenuhan gizi sebenarnya memang belum ada aturan yang pasti tentang maksimal jumlah gelas jus sayur dan buah yang boleh dikonsumsi.
Namun, berdasarkan dari anjuran WHO, jus sebenarnya hanya sebagai alternatif konsumsi saja.
"Artinya yang makanan segar tadi yang kita konsumsi secara langsung, tidak boleh ditinggalkan, tetap saja makan. Jadi tidak semata-mata hanya dari jus saja."
"Kemudian penelitiannya juga kalau orang yang terbiasa minum jus sayur dan buah, ternyata orang jenis ini juga akan mengonsumsi sayur dan buah secara alami," kata dokter Juwalita dalam webinar daring, yang dilansir dari Suara.com pada Jumat (20/8/2021).
Dari hasil penelitian, maksimal konsumsi jus sayur dan buah setiap hari hanya direkomendasikan selama tiga hari berturut-turut. Menurut dokter Juwalita, cara itu yang seringkali disebut sebagai detoks, terutama untuk melancarkan pencernaan.
Hal lain yang seringkali dikhawatirkan juga kualitas serat dari sayur dan buah yang dijus jadi lebih rendah daripada yang dimakan langsung. Meski penurunan serat itu tidak terlalu banyak, akan tetapi juga tidak disarankan dilakukan terlalu lama.