Beberapa anak dapat mengalami diare, baik saat masih mengkonsumsi antibiotik atau hingga 8 minggu setelah selesai menghambiskannya. Beberapa obat antibiotik yang kemungkinan menyebabkan diare pada anak-anak, antara lain: sefalosporin, klindamisin, dan beberapa jenis penisilin.
2. Reaksi alergi
yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang dianggapnya berbahaya. Misalnya dengan ruam merah dan mengelupas, ruam merah atau ungu, timbul benjolan, dan ruam merah biasa.
3. Infeksi jamur
Antibiotik membunuh bakteri baik dan jahat di dalam tubuh, yang membuat jamur lebih mudah tumbuh. Hal ini dapat menyebabkan infeksi jamur, yang dapat berdampak pada mulut, yang dikenal sebagai sariawan, serta pusar, alat kelamin, atau bantalan kuku.
4. Gigi bernoda
Beberapa jenis antibiotik, bisa menyebabkan noda di gigi ketika diberikan kepada anak-anak di bawah usia 8 tahun. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan doksisiklin jangka pendek, tetrasiklin yang biasa digunakan, tidak menyebabkan pewarnaan gigi pada anak-anak dalam rentang usia ini.
5. Demam