Tentu saja, mendengar semua jawaban para dokter semakin membuatnya bingung. Sehingga hal itulah yang membuatnya merasa terkucilkan karena ia berbeda dari teman-teman lainnya.
"Sebagai remaja saya merasa sangat terkucilkan karena peristiwa itu, saya tahu saya berbeda," ungkapnya seperti yang dikutip dari Hindustan Times.
Wanita yang juga mahir menulis puisi dan menciptakan lagu ini juga mengungkapkan kalau MRKH merupakan penyakit langka. Bisa dibilang, MRKH merupakan kondisi yang dialami ada satu dari 5.000 wanita. Penyebab utamanya pun hingga kini juga belum diketahui.
Di samping itu, wanita yang usianya sudah 37 tahun ini menceritakan kalau isu kesehatan seksual masih dianggap tabu di Malaysia. Ini juga yang akhirnya membuat ia sebagai penderita MRKH merasa malu untuk mencari bantuan.
Hal itu juga yang terjadi pada Wani Ardy. Selama bertahun-tahun dia merahasiakan kondisinya itu. Baru pada 2014, dia memutuskan berani membuka diri kepada publik, setelah bergabung dengan komunitas online di Amerika Serikat yang mendukung para wanita dengan kondisi MRKH.
Karena alasan tersebutlah, Wany Ardy juga merahasiakan kondisinya ke orang lain. Hingga di tahun 2014, ia pun memutuskan untuk berani terbuka dan menceritakannya ke publik. Terutama sejak ia bergabung pada sebuah komunitas online di Amerika Serikat yang mendukung kondisi para penderita MRKH.
Tak lama setelah ia berani mengumumkan kondisinya ke khalayak, Wany pun mendirikan komunitas yang serupa dan saat ini sudah memiliki lebih dari 200 anggota. Tak hanya berasal dari Malaysia, anggota komunitasnya juga banyak yang datang dari Indonesia dan Singapura.