1. Cairan Vagina Sehari-Hari
Vagina yang normal dan sehat memang memiliki kondisi sedikit lembap. Rata-rata, wanita sehat menghasilkan 1–4 mililiter (ml) cairan vagina dalam sehari.
Jumlah cairan yang dikeluarkan orang sehat dapat berubah dari hari ke hari, dan kelenjar Bartholin dan serviks menghasilkan berbagai cairan yang dapat berubah seiring waktu.
2. Terangsang
Ketika seorang wanita merasa terangsang secara seksual, kelenjar Bartholin menghasilkan lebih banyak cairan. Cairan ini membantu melumasi vagina selama aktivitas seksual, mengurangi risiko gesekan dan cedera yang menyakitkan. Beberapa orang memperhatikan bahwa vagina mereka menjadi terlumasi saat berhubungan seks meskipun mereka tidak merasa terangsang.
Pelumasan biasanya tetap ada bahkan setelah seseorang selesai berhubungan seks atau tidak lagi merasa terangsang. Vagina bisa juga terasa basah selama satu atau dua jam setelah berhubungan seks dan itu adalah hal yang normal.
3. Perubahan Hormon
Tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat meningkatkan kebasahan vagina dengan menyebabkan kelenjar Bartholin memproduksi lebih banyak cairan. Orang yang menjalani perawatan hormon, seperti mereka yang menjalani terapi penggantian hormon, mungkin melihat peningkatan kebasahan vagina.
4. Infeksi
Ketika cairan vagina berubah atau seseorang memproduksi cairan vagina secara signifikan lebih banyak dari biasanya, itu mungkin merupakan tanda infeksi.
Infeksi jamur menyebabkan cairan kental, putih, seperti keju cottage. Vagina mungkin gatal, terbakar, atau terasa sangat perih dan kering, dan seks bisa sangat menyakitkan.
Kamu juga bisa juga mengalami infeksi bakteri ataupun penyakit seksual jika merasakan tanda-tanda di atas. Jangan ragu untuk segera memeriksakannya ke dokter.
Itu tadi beberapa penyabab miss v sering basah atau mengeluarkan lendir. Semoga informasi ini bermanfaat ya!