Mengenal 4 Tipe Penyakit Diabetes: Gejala, Risiko, dan Terapi Pengobatannya

Mengenal 4 Tipe Penyakit Diabetes: Gejala, Risiko, dan Terapi Pengobatannya

1. Diabetes Tipe 1

Sebelumnya dikenal sebagai diabetes anak-anak atau diabetes yang bergantung pada insulin, diabetes tipe 1 jauh lebih jarang daripada tipe 2. CDC memperkirakan bahwa 5%-10% penderita diabetes memiliki diabetes tipe 1. Orang dengan anggota keluarga dekat dengan diabetes tipe 1 berisiko lebih tinggi menderita diabetes tipe 1.

Menurut American Diabetes Association (ADA), gejala diabetes tipe 1 dapat meliputi:

1. Rasa haus yang tidak biasa

2. Sering buang air kecil atau keinginan untuk buang air kecil

3. Tingkat kelelahan yang tinggi

4. Tingkat kelaparan yang tidak biasa

5. Penglihatan kabur

6. Penurunan berat badan

7. Memar atau luka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh

Ketika kamu menderita diabetes tipe 1, pankreas tidak memproduksi insulin sama sekali atau hanya menghasilkan sedikit hormon ini. Sehingga tidak cukup untuk membantu gula dalam aliran darah memasuki sel tubuhmu untuk digunakan sebagai energi. Akibatnya, kadar gula darahmu terlalu tinggi.

Setelah kamu didiagnosis menderita diabetes tipe 1, kamu perlu sering memantau kadar gula darah dan keton, dan kamu akan memulai pengobatan dengan insulin, baik melalui suntikan atau pompa insulin, untuk menjaga kadar gula darahmu dalam kisaran yang sehat.

Gambaran proses kerja insulin membantu glukosa diserap sel pada penderita diabetes dan orang sehat (bocahindonesia.com)

2. Diabetes Tipe 2

Sebagian besar kasus diabetes adalah kasus Tipe 2. Mirip dengan diabetes tipe 1, pada diabetes tipe 2 tubuh masih memiliki masalah dengan memindahkan gula ke dalam sel tubuh — tetapi bukan karena pankreas berhenti memproduksi insulin. Pankreas terus membuat insulin, tetapi sel tidak peka terhadapnya dan tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya.

Orang yang lebih rentan terkena diabetes Tipe 2 adalah mereka yang kelebihan berat badan, menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak, berusia 45+, memiliki riwayat keluarga Tipe 2, atau memiliki riwayat merokok. Ras dan kelompok etnis tertentu juga berisiko lebih tinggi, begitu pula orang yang memiliki sindrom ovarium polikistik, kolesterol tinggi, atau tekanan darah tinggi.

Diabetes tipe 2 biasanya didiagnosis dengan tes darah hemoglobin terglikasi atau tes A1C, yang melaporkan kadar gula darah rata-ratamu sebagai persentase selama tiga bulan terakhir. Angka normal akan berada di bawah 5,7%. Agar memenuhi syarat untuk diagnosis diabetes tipe 2, jumlahnya akan menjadi 6,5% atau lebih.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"