“Tapi (orang yang tidak doyan nasi), dia tidak akan menunjukkan gejala fisik. Dia hanya menolak (nasi) dan mencari makanan lain. Orang (ryziphobia) bisa langsung mual saat melihat dan mengirup aroma nasi. Jantungnya akan berdegup kencang dan gemetaran. Orang tersebut juga tak bisa langsung mencari makanan lain, karena kondisi tubuhnya masih tak enak,” ungkap Ikhsan.
Rasa takut terhadap nasi ini ternyata masih bisa disembuhkan. Ikhsan mengatakan Fobia tersebut bisa diselesaikan jika penderitanya mendapatkan penanganan yang tepat dari psikolog melalui terapi eksposur ataupun cognitive behavioural therapy (CBT).
Terapi eksposur sendiri adalah metode untuk memaparkan atau menghadapi faktor ketakutan tersebut secara perlahan dan terkendali. Sedangkan CBT atau terapi kognitif bertujuan untuk mengubah cara berpikir, sehingga perilaku pun ikut terpengaruh ke arah yang diinginkan misalnya menghilangkan ketakutan pada nasi .