Kasus Flu Spanyol Pertama Diketahui di Kansas, Pembunuh Mematikan yang Merebak Ke Seluruh Dunia

Kasus Flu Spanyol Pertama Diketahui di Kansas, Pembunuh Mematikan yang Merebak Ke Seluruh Dunia

Ground Zero di salah satu pandemi influenza paling mematikan di dunia. Gak kelihatan penyebarannya dan gak mencolok kayak virus corona. Terjadi pas musim dingin 100 tahun yang lalu di Kansas.

Kasus Flu Spanyol Pertama Diketahui di Kansas

Kasus flu Spanyol pertama diketahui di Kansas. Bermula di keluarga petani miskin Kansas. Mereka tinggal di padang rumput Kansas yang berangin. Dengan tenang melakukan pekerjaan sehari-hari.

Padang rumput kansas (pinterest.com)

Kasus flu Spanyol pertama diketahui di Kansas ini tidak diketahui bermula dari ayam, babi atau hewan lain. Menyerang petani muda Kansas dan terus menyebar.

Lebih parah lagi kasus ini terjadi saat perang dunia I. Virus flu menyebar dan bermutasi ketika orang-orang batuk dan bersin. Menyebarcdi barak-barak Angkatan Darat, kemudian di kereta api di seluruh negara dan di kapal-kapal ke Eropa.

Dalam enam hingga sembilan bulan, pandemi influenza 1918 telah menewaskan sedikitnya 20 juta orang di seluruh dunia. Beberapa laporan menyebutkan 40 juta. Kasus flu Spanyol pertama diketahui di Kansas lanjut ke seluruh dunia.

Tidak ada yang tahu pasti pertanian mana atau keluarga siapa yang pertama kali jatuh sakit. Kemungkinan besar di Santa Fe, sekarang disebut kota hantu di Haskell County.

Kasus flu Spanyol pertama diketahui di Kansas ditemukan oleh Dr. Loring Miner. Berpraktik di Haskell County. Dia mengamati ada gejala flu yang gak biasa berlangsung selama tiga hari pada pasiennya. Dia adalah orang pertama yang melaporkan ke Laporan Kesehatan Masyarakat bahwa flu ini adalah pembunuh dan sangat mematikan.

Tentara Eropa (ausa.org)

Miner tidak tahu kasus flu Spanyol pertama diketahui di Kansas itu bakalan merebak ke seluruh dunia. Menjadi wabah mematikan bagi banyak orang.

Kasus flu Spanyol pertama diketahui di Kansas menjalar melalui Camp Funston, di Fort Riley. Fasilitas pelatihan terbesar di Angkatan Darat. Penuh dengan barak-barak yang menampung lima puluh ribu tentara.

Tentara yang kelelahan dengan semua kegiatan dan latihan mereka, jadi rentan terkena penyakit. Dari waktu ke waktu, virus bermutasi, berkali-kali. Menjadi lebih ganas.

Gelombang pertama terjadi pada musim dingin 1918. Gelombang kedua selama musim panas, ketika banyak tentara berada di Front Barat. Gelombang ketiga datang selama musim gugur, ketika pasukan kembali.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"