Studi menunjukkan bahwa mereka yang mengalami stroke memiliki risiko lebih tinggi terhadap kecemasan, depresi atau keduanya.
Kamu atau orang yang kamu cintai mungkin mengalami perasaan mudah tersinggung, pelupa, ceroboh, atau bingung. Perasaan marah juga umum terjadi.
Penelitian menunjukkan bahwa efek psikologis ini lebih sering terjadi pada penderita stroke batang otak, tetapi juga dapat terjadi pada jenis stroke lainnya.
Kondisi efek psikologi ini ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, kurangnya kesenangan dalam aktivitas lama atau perubahan pola makan dan tidur. Kecemasan memengaruhi sekitar 20 persen orang yang selamat. Selain itu, kondisi psikologi ini juga ditandai dengan ketidaksesuaian antara perasaan dan ekspresi, seperti menertawakan pemakaman atau menangis karena lelucon.