Paparan gula tambahan pada usia dini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 pada masa dewasa. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa pada tubuh bayi.
5. Risiko Hiperaktif
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan pada bayi dapat berhubungan dengan peningkatan risiko hiperaktif dan gangguan perilaku pada masa anak-anak. Gula tambahan dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan perubahan perilaku pada bayi.
Dengan demikian, penting bagi para orang tua dan produsen makanan bayi untuk memastikan bahwa makanan pendamping ASI yang diberikan kepada bayi tidak mengandung tambahan gula. WHO merekomendasikan pemberian makanan pendamping ASI yang alami dan sehat, seperti buah-buahan segar dan sayuran, tanpa tambahan gula atau bahan tambahan lainnya yang tidak sehat.
Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya gula tambahan pada makanan bayi dan mendukung langkah-langkah regulasi yang lebih ketat terkait penggunaan gula tambahan dalam produk makanan bayi . Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan terhindar dari risiko penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula tambahan yang berlebihan.