Berdasarkan buku "Goodman and Gillman's The Pharmacological Basis of Therapeutics", farmakogenomik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh komponen genetik pada individu atau seluruh populasi yang berpengaruh pada respons tubuh terhadap sebuah obat.
Jadi, farmakoggenomik merupakan gabungan ilmu farmokologi yang mempelajari mekanisme kerja obat dengan genetika. Farmakogenomik berkaitan juga dengan farmakogenetika, yang mempelajari variasi genetik dalam menghasilkan sebuah respons terhadap obat dari sejumlah kecil varian DNA.
# Contoh Penerapan Farmakogenomik dalam Pengobatan
Bisa dikatakan, dengan ilmu farmakogenomik, kemungkinan seseorang sembuh atas sebuah penyakit lewat jalur pengobatan dan terapi jadi jauh lebih besar. Sebab dengan informasi dari genetika pasien, dokter jadi tahu sebenarnya obat apa yang efektif bisa menyembuhkan penyakit pasien.
Kita ambil contoh,
Omeprazole merupakan obat yang berguna untuk menurunkan asam lambung, agar mag berhenti. Di dalam hati, obat ini dimetabolisme oleh enzim CYP2C19. Pada buku "Goodman and Gillman's The Pharmacological Basis of Therapeutics", dikatakan bahwa pada orang-orang yang mengalami defisiensi enzim CYP2C19, mereka akan mengalami reaksi berbeda ketika meminum obat ini. Alih-alih mag berhenti, lambung malah jadi luka dan menyebabkan ulkus peptikum (ulkus lambung).
Contoh kasus lainnya dapat dilihat dari obat kodein, yaitu obat pereda batuk. Menurut jurnal "Current Topics in Medicinal Chemistry", pada orang-orang yang mengalami defisiensi enzim CYP2D6, meminum obat ini akan membuat efektivitas obat menurun. Hal ini membuat obat tidak bekerja secara optimal dan mengurangi manfaatnya.