Benarkah Mengonsumsi Telur Secara Rutin Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Demensia?

Benarkah Mengonsumsi Telur Secara Rutin Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Demensia?

Asupan nutrisi dalam telur memiliki segudang manfaat yang bagus untuk memelihara kesehatan tubuh, salah satunya menunjang kesehatan otak. Para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi telur secara rutin bias meningkatkan daya ingat dan mencegah risiko demensia.

Studi terbaru yang dilakukan pada kalangan orang dewasa China mengonfirmasi bahwa mengonsumsi telur secara rutin bisa mengurangi risiko demensia.

Lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia menderita demensia. Terdapat sekitar 10 juta kasus baru setiap tahun, jumlah ini diperkirakan akan mencapai 152 juta pada tahun 2050.

“Telur merupakan makanan padat nutrisi dan sumber kolin, folat, vitamin D, yodium, vitamin B, dan protein berkualitas tinggi yang baik,” ucap Precious Igbinigie penulis utama studi itu.

Igbinignie menambahkan bahwa efek perlindungan dari mengonsumsi telur setiap hari terhadap demensia pada orang dewasa yang lebih tua dapat dikaitkan dengan keberadaan senyawa bioaktif dan berbagai nutrisi lain seperti protein berkualitas tinggi, asam lemak tak jenuh, dan vitamin.

Penelitian ini membandingkan kebiasaan makan 233 orang dewasa yang mengalami demensia dengan jumlah yang sama yang tidak mengalami demensia di Guangzhou, China.

Igbinignie dan tim penelitinya berfokus pada populasi China karena negara tersebut memiliki jumlah penderita demensi terbesar di dunia, dan konsumsi telur per kapitanya dua kali lipat dari rata-rata global.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa semakin sedikit telur yang dimakan seseorang, semakin tinggi risiko terkena demensia. Dibandingkan dengan mereka yang makan sebutir telur setiap hari, mereka yang mengonsumsi telur kurang dari 7 kali seminggu lebih mungkin mengalami demensia, dan yang mengonsumsi telur sebulan lebih dari 4 kali lebih tinggi risiko terkena demensia.

Meskipun demikian, ada beberapa hasil penelitian yang tidak mendukung temuan bahwa konsumsi telur yang lebih tinggi sama dengan peluang demensia yang lebih rendah.

Namun, Elizabeth Mills, PhD, asisten direktur Penuaan dan Pencegahan Alzheimer di Alzheimer’s Drug Discovery Foundation menjelaskan mengapa telur dapat mengurangi risiko demensia,

“Telur adalah protein yang lengkap, yang berarti mengandung Sembilan asam amino esensial, asam amino yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Salah satu nutrisi penting untuk membangun otak yang ditemukan dalam jumlah besar dalam telur adalah kolin. Kolin dimasukkan dalam asetilkolin, yang merupakan salah satu pembawa pesan kimiawi yang digunakan untuk komunikasi di otak, dan sangat penting untuk proses belajar dan memori,” ujar Mills.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"