Awas, 7 Kondisi Kulit Ini Bisa Membahayakan Nyawa, Deteksi sebelum Terlambat, Ya!

Awas, 7 Kondisi Kulit Ini Bisa Membahayakan Nyawa, Deteksi sebelum Terlambat, Ya!
Sindrom DRESS (IDN Times)

Sindrom DRESS adalah singkatan dari drug reaction with eosinophilia and systemic symptoms. Ini merupakan reaksi parah yang bisa memengaruhi kulit dan organ dalam. Penderitanya akan mengalami ruam, demam, pembesaran kelenjar getah bening, hingga kerusakan pada hati, ginjal, paru-paru, jantung, dan pankreas.

Sesuai dengan namanya, sindrom ini disebabkan oleh obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, obat antiinflamasi nonsteroid, antibiotik, dan antikonvulsan. Kematian akibat sindrom DRESS diperkirakan mencapai 10–20 persen dari keseluruhan kasus. Kebanyakan, kematian terjadi akibat gagal pada organ hati.

5. Nekrolisis Epidermal Toksik

Masih ada lagi masalah kulit yang bisa mengancam jiwa. Namanya nekrolisis epidermal toksik atau toxic epidermal necrolysis (TEN). Kondisi ini merupakan kelainan dermatologis yang berpotensi mengancam jiwa. Apabila dibiarkan tanpa diobati, maka akan menyebabkan kegagalan pernapasan, pendarahan gastrointestinal, hingga kematian.

Sebagaimana sindrom Stevens–Johnson (SJS) yang disebutkan sebelumnya, nekrolisis epidermal toksik juga dipicu oleh obat-obatan tertentu, misalnya carbamazepine, lamotrigin, allopurinol, nevirapine, dan antibiotik sulfonamide. Reaksi obat-obatan ini menyumbang 80-95 persen dari keseluruhan kasus nekrolisis epidermal toksik.

6. Pemphigus Vulgaris

Selanjutnya, ada pemphigus vulgaris (PV). Dilansir dari National Health Service, pemphigus vulgaris merupakan kondisi kulit yang langka, tapi serius dan berpotensi mengancam jiwa. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan sakit di area selaput mulut, hidung, tenggorokan, dan alat kelamin. Kondisi ini bisa terjadi di segala usia, tapi lebih umum dialami oleh orang tua di antara usia 50-60 tahun.

Kulit yang melepuh akan pecah dan terbuka, lalu meninggalkan area kulit yang tidak terlindungi, tidak bisa disembuhkan dan meningkatkan risiko infeksi. Biasanya, bagian dalam mulut yang akan melepuh terlebih dahulu dan akan memengaruhi kulit bagian luar dalam waktu beberapa minggu atau beberapa bulan.

7. Toxic shock syndrome (TSS)

Terakhir, ada toxic shock syndrome (TSS). Kondisi ini jarang terjadi, tapi bisa mengancam nyawa manusia. Kondisi ini terjadi ketika zat beracun yang diproduksi oleh bakteri tertentu memasuki aliran darah. Gejalanya bervariasi, seperti kulit mengelupas, ruam, demam, dan tekanan darah rendah.

TSS disebabkan oleh bakteri jenis Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus. Penanganannya beragam, seperti diberi antibiotik, diberi cairan intravena dan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang rusak. Risiko kematian bervariasi antara 5-50 persen. Lebih mengerikannya lagi, kematian bisa terjadi dalam 2 hari saja!

Itulah beberapa masalah kulit yang membahayakan dan bisa merenggut nyawa. Semoga informasi singkat ini bermanfaat, ya!



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"