Dulunya tempat ini adalah tambang garam yang kira-kira dibangun oleh berpuluh-puluh generasi penambang garam. Setiap generasi penambang memberi tanda dibeberapa dinding. Karena beberapa rute ditawarkan, maka setiap lorong akan dapat sensasi yang berbeda-beda.
Yang paling menantang mengikuti rute pertambangan dengan full set perlengkapan penelusuran bawah tanah. Seperti helm, seragam, sepatu, headlamp, dan lainnya yang menjadi perlengkapan para penambang.
Sensasi petualangan ditawarkan dengan berpegang safety operational procedure. Wisatawan yang didampingi guide mesti melewati beberapa pengecekan, termasuk pengecekan kartu identitas, kesehatan, usia. Wisatawan diminta memakai pakaian hangat karena suhu berkisar 14-16 derajat celcius.
Wisatawan akan merasakan sebagai penambang. Guide juga akanmenjelaskan tradisi turun-temurun para penambang. Disetiap sudut akan nampak patung-patung yang menandai bakat seni para keturunan penambang. Belum lagi, setiap pos tertentu orchestra mengalunkan lagu Chopin agar mendapat momen reflektif.
Rute selanjutnya, tidak terlepas dari tradisi yang dipercaya, wisatawan akan melewati dua kapel, St. King danSt. Anthony. Di salah satu kapel terdapat lukisan legendaris karya Leonardo da Vinci "The Last Supper" yang diukir di tembok garam. Hari besar, seperti Natal, pasti diadakan misa disana. Pun juga setiap hari minggu. Nah, kan. Petualangan sensasi sudah diukur oleh pihak sana berpegang pada tradisi penambang garam Polandia.
Belum pernah tercatat kecelakaan dalam rute ini. So, safety (aman) buat siapa aja asal lulus pengecekan.