Traveling menikmati fenomena alam memang jadi pilihan utama para traveler. Fenomena yang terjadi secara alamiah sungguh pesona yang menakjubkan. Diawali dari pintu masuk Green Canyon Pangandaran sambutan ukiran alam memanggil-manggil untuk masuk lebih dalam. Green Canyon ditemukan oleh traveler asing dari Prancis, Bill John, kemudian dinamainya Green Canyon. Aslinya tempat wisata ini disebut Cukang Taneuh. Cukang artinya jembatan dan Taneuh artinya tanah. Jadi Cukang Tanah berarti jembatan dari tanah.
Pintu masuk Green Canyon Pangandaran bisa ditempuh dengan mobil bak terbuka menuju Desa Kertayasa. Desa ini jadi starting poin untuk menyusuri Cukang Taneuh. Lokasi tempat wisata ini berada di Jalan Raya Cijulang, Desa Kertayasa, Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat. Dari terminal Cijulang terdapat ojek yang bisa mengantarkan ke base camp. Dari base camp fasilitas dari paket trip akan mengantar hingga pintu masuk Green Canyon Pangandaran dengan mobil bak terbuka.
Menyusuri keindahan alam Green Canyon bisa menghabiskan durasi selama 5 jam. Sekitar harus menempuh jarak sepanjang 10 kilometer. Paket trip yang paling umum dipakai adalah Body Rafting. Guide akan menunjukkan jalur perjalanan dan membimbing saat tracking. Saat menyusuri jalur Green Canyon, traveler diharuskan memakai pengaman tubuh berupa pelampung dan helm rafting sesuai safety operational procedure.
Jalur tracking pertama sebelum pintu masuk Green Canyon Pangandaran adalah menyusuri sungai. Jalur yang nggak statis berupa aliran air sungai dan bebatuan tajam menuntut pengunjung untuk berhati-hati.
Berwisata ke alam memang nggak boleh sembarangan. Jalur yang terjal dan dinamis harus dilalui sesuai prosedur. Tenang, selain adrenalin yang meninggi, keindahan alam serta gemericik air bisa membuat takjub. Karya Sang Semesta ini nggak bisa disia-siakan. Jika menginginkan mendokumentasikan perjalanan dengan kamera, base camp menyewakan kamera yang aman ketika kena air. Destinasi pertama adalah Pemandian Putri. Jalurnya yang terjal harus ditempuh dengan memanjat.