Kalau kamu berencana liburan ke Bali dan pengin pergi ke tempat dan suasana berbeda, coba deh masukkan Pura Tirta Empul ke dalam itinerary. Dijamin dapat pengalaman seru dan makin nambah wawasan kamu kalau Bali nggak cuma punya pantai dan gemerlapnya dunia malam.
Apa sih Pura Tirta Empul? Ini adalah pura atau kuil kuno yang ada di Jalan Tirta, kawasan Manukaya, Tampaksiring, Gianyar, Bali. Kunonya itu nggak main-main lho soalnya pura Hindu ini memang udah ada sejak tahun 926 Masehi. Bahkan, Tirta Empul ini jadi salah satu pura terbesar dan tersibuk yang ada di Indonesia lho.
Nah, konon kalau dilihat dari arsitektur dan reliefnya, Tirta Empul dibangun sebagai dedikasi pada Dewa Air Wisnu. Terus apa sih daya tarik lain dari pura ini?
Tradisi Melukat
Salah satu daya tariknya yang bikin pura ini banyak banget dikunjungi wisatawan adalah tradisi melukat. Setiap hari, banyak orang datang ke pura ini dan mengantre buat masuk ke kolam di bagian dalam pura untuk ‘bertemu’ dengan air suci di sana.
Pura Tirta Empul ini sebenarnya dibagi jadi tiga bagian, yaitu Jaba Pura (halana depan), Jaba Tengah (halaman tengah), dan Jeroan (halaman belakang). Kalau di Jaba Tengah, di dalamnya ada kolam dengan 33 pancuran, nah di situlah orang-orang biasanya berkumpul buat melakukan aktivitas penyucian, yang disebut melukat oleh warga lokal Bali.
Pancurannya sendiri punya nama masing-masing lho, misalnya 14 pancuran yang disebut dengan Pancuran Tirtha Pembersihan, 2 Pancuran Tirta Pelebur Kutukan dan Sumpah serta 6 pancuran Tirtha Penyakit Berat dan Tirtha Upacara.
Tahu nggak sih kalau ternyata melukat ini bukan cuma soal menyucikan diri, tapi juga ada manfaatnya. Dipercaya melukat bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit, mulai dari sakit gigi, rematik, asam urat, bahkan bisa bikin kamu enteng jodoh dan melancarkan rezeki lho.
Aturan
Penasaran sama tradisi melukat? Kalau kamu mau mencoba, bisa aja kok, tapi ingat kalau ada aturan yang harus dipatuhi. Di antaranya kamu harus pakai kain kamen yang diikatkan pada bagian pinggang karena ini memang wajib dipakai dalam melaksanakan upacara di dalam pura.
Aturan lain adalah kamu pun harus meletakkan canang di tas pancuran yang ingin digunakan untuk melukat, menyampaikan doa dan permohonan waktu berlangsungnya melukat sambil menangkupkan kedua tangan sebagai salah satu proses ritual.
Keberadaan dan Manfaat Tirta Empul
Nggak cuma jadi tempat melukat, Tirta Empul pun punya banyak fungsi lho. Bahkan, setiap bangunan di dalamnya ada fungsi masing-masing. Bagian pathirtaan konon punya kekuatan magis dan bisa menyembuhkan penyakit, dan air sucinya pun dianggap setara dengan air di Sungai Gangga, India.
Bangunan ini pun punya konsep yang ramah lingkungan, dilengkapi sanitasi dan sirkulasi alami, juga jadi sumber penghidupan masyarakat setempat soalnya mata airnya pun jadi sumber air buat subak-subak yang mengairi persawahan di sekitar Tirta Empul.
Sejarah
Nama pura ini sebenarnya berasal dari sumber mata air tersebut yang dinamakan Tirta Empul dan mata airnya sendiri berasal dari sungai Pakerisan. Pura ini memang didedikasikan untuk Dewa Wisnu, yaitu sang dewa Hindu untuk kesadaran tertinggi Narayana.
Kalau kamu perhatikan, di bagian kiri ada bangunan vila modern di atas bukut, yaitu Istana Tampaksiring yang dibangun buat kunjungan Presiden Soekarno waktu ia ke Bali tahun 1954. Saat ini, bangunan itu jadi tempat istirahat buat tamu-tamu kenegaraan. Barack Obama pun pernah ke sana lho tahun 2017 lalu.