Gravity Hills, nama beken dari erbukitan gravitasi kalau di artikan ke bahasa Indonesia, adalah tempat dengan jenis kemiringan di mana benda-benda tampak bergerak melawan gravitasi dengan sendirinya.
Ada bayangan gak gengs? Bingung kan? Wkwkwk
Sebagai contoh, jika air dituangkan ke permukaan bukit, sepertinya akan bergerak ke atas, bukan ke arah bawah, seperti biasanya. Percaya gak nih?
Gravity Hills juga dikenal sebagai perbukitan magnetik dan perbukitan misteri, dan ketiga nama itu mengatakan sedikit tentang upaya yang dilakukan untuk menjelaskan fenomena aneh ini.
Gravity Hills terjadi di banyak bagian dunia, dengan banyak yang tercatat di Amerika Serikat. Karena bukit-bukit ini tampaknya menentang hukum alam, banyak yang telah menjadi tempat wisata. Gak cuma satu loh gengs. Tapi di Indonesia belum ditemukan kayaknya ya?
Gravity Hills tampaknya menentang hukum fisika. Jika suatu benda, misalnya, sebuah bola, ditempatkan pada bidang miring kan harusnya berjalan turun tuh, menggelinding gitu lah. Di Gravity Hills, yang terjadi adalah sebaliknya. Objek tersebut tampaknya bergerak ke atas.
Tarikan gravitasi bukit-bukit tersebut tidak merata, yaitu gaya di bagian bawahnya lebih lemah daripada yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan benda-benda bergerak ke atas gengs.
Memang benar bahwa gravitasi tidak seragam di seluruh dunia. Misalnya, daerah yang lebih dekat dengan ekuator bumi mengalami tarikan gravitasi yang sedikit lebih lemah daripada yang terletak lebih jauh darinya.
Penjelasan bahwa bukit gravitasi adalah hasil dari perbedaan tarikan gravitasi antara bagian atas dan bagian bawah lereng sebenarnya masih diragukan. Tapi bukan mistis ya gengs, dikit-dikit mistis aja. Tapi ya emang ada yang ngiranya gitu sih.