"Seseorang yang berdiri rasanya akan seperti di lahan gambut dengan ketinggian airnya hampir mencapai lutut," kata Pfefferkorn, menggambarkan bagaimana rasanya berdiri di tengah hutan itu 300 juta tahun yang lalu.
Memang, hutan Wuda memiliki dua lapisan berbeda. Ada pakis pohon dan tanaman yang lebih kecil duduk di bawah kanopi kerucut dengan jumbai daun hijau pucat yang sempit.
Langit biru yang cerah akan tercermin dalam air cokelat di bawah pohon.
Untuk merekonstruksi "hutan liar, tropis," Pfefferkorn dan rekan-rekannya bekerja dengan seorang seniman yang akan berkonsultasi dengan sketsa dan pengukuran mereka dan kemudian membuat versi.
Dua puluh versi kemudian, mereka sepakat bahwa mereka memiliki gambar prasejarah.