Di daerah yang subur ini banyak terdapat pohon asam tapi jarang atau saling berjauhan. Dari sini asal usul nama kota Semarang. Dari pohon asam yang tumbuh arang-arang (bahasa jawa artinya jarang) Pangeran Made Pandan dikenal sebagai pendiri Semarang. Beliau punya gelar Kyai Ageng Pandan Arang I dan terus membangun kota Semarang.
Setelah beliau wafat digantikan oleh putranya yang kemudian bergelar Kyai Ageng Pandan Arang II. Sultan Hadiwijaya dari Pajang merasa tertarik dengan kemajuan dan kesuburan daerah ini. Beliau berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga untuk menjadikan semarang kabupaten. Akhirnya 12 Rabiul Awal 954 Hijriyah Semarang resmi menjadi kabupaten.
Begitulan asal usul kota Semarang gengs. Tanggal 2 Mei ditetapkan menjadi hari jadi Kota Semarang. Semarang pernah jatuh ke tangan VOC untuk membayar hutang Amangkurat II. Lalu berganti menjadi daerah pemerintahan Belanda dan akhirnya jatuh ke tangan Jepang. Hingga akhirnya tanggal 1 April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB menyerahkan kepemimpinan Semarang kepada Mr Koesoedibyono.
Setelah kembali menjadi wilayah Indonesia, pemerintahan kota Semarang terus dibenahi dan diperbaiki.