Pada 1999, Jack Ma membangun perusahaan Alibaba. Bersama 17 kerabatnya, ia merintis usaha yang kini kita kenali sebagai e-commerce. Kisah kesuksesan Jack Ma hingga perusahaannya jadi sebesar sekarang dimuseumkan di Museum Alibaba di Hangzhou, Tiongkok.
Sambil berkeliling museum itu, kita bisa tahu bahwa Alibaba ternyata tak semata toko daring. Sebab semakin lama, kiprah Alibaba semakin menggurita. Bisnis Alibaba Group menjalankan toko online dengan segmen business-to-business (B2B), business-to-costumer (B2C), hingga costumer-to-costumer (C2C).
Alibaba punya banyak hal. Layanan digital masuk dalam jangkauan mereka, seperti aplikasi UC Browser, layanan streaming video Youku, hingga layanan pesan instan DingTalk. Alibaba bahkan juga membuat film melalui Alibaba Pictures.
Selain itu, Alibaba Group juga punya Alicloud, pemasaran digital Alimama, layanan finansial Alipay, layanan logistik Cainiao, hingga fasilitas UKM Ant Financial. Dengan begini, Alibaba tampak seperti dunia di dalam dunia.
Konon, Alibaba yang bermarkas di Hangzhou mempekerjakan sekurang-kurangnya 20 ribu karyawan. Segala fasilitas sudah dilengkapi di kantor mereka, sehingga karyawan tak perlu khawatir merasa jenuh saat bekerja.