9 Makanan Enak dari Berbagai Negara yang Butuh Nyali Besar untuk Memakannya

9 Makanan Enak dari Berbagai Negara yang Butuh Nyali Besar untuk Memakannya

5. Pangium edule, Asia Tenggara

5. Pangium edule, Asia Tenggara Keluak atau Pangium edule (sajiansedap.grid.id)

Pangium edule adalah nama ilmiah dari keluak atau kepayang. Kalo bahasa Melayunya 'pokok kepayang'. Ini adalah bahan makanan yang mengandung hidrogen dan sianida.

Bahan makanan ini menghasilkan kuah hitam kental, biasanya kalo di Jawa Timur buat rawon ya. Keluak juga harus dimasak dengan tepat, kalo nggak yang bisa keracunan dan meninggal dunia.

Untuk bisa dimakan, ada proses seperti merebus bijinya dan dikubur bersama abu yang dibungkus daun pisang. Prosesnya memakan waktu 40 hari sebelum siap digunakan untuk memasak. Tapi sejauh kita makan rawon, baik-baik aja kan gengs. Jadi siapa sangka kalo keluak juga bahaya banget tuh.

6. Ackee dari Jamaika

6. Ackee dari Jamaika Ini nih buah Ackee (hellosehat.com)

Ackee adalah sejenis buah apel yang dibawa ke Jamaika oleh kapten dari Inggris tahun 1793 silam. buah ini sebenernya mirip leci, tapi lebih lonjong dengan 3 butir biji di dalamnya.

Ackee bisa langsung dimakan setelah dikupas. Bijinya harus dibuang, karena bijinya mengandung racun hypoglycin. Kalo telanjur kemakan, kita bisa muntah-muntah sobs!

Pernah ada kasus tahun 2011 lalu. Sekitar 35 orang terkena racun biji buah Ackee. Sementara, satu dari seribu orang di Karibia keracunan akibat buah ini setiap tahunnya. Banyak lho berarti kasusnya.

7. Casu Marzu dari Italia

7. Casu Marzu dari Italia Kalo di sana mah udah biasa deh~ (toursardinia.eu)

Di Negeri Pizza ini ada juga lho makanan ekstrimnya. Cazu marzu itu berarti 'keju busuk'! Kebayang kan kalo makanan busuk itu gimana?

Ini emang keju, tapi dibiarin busuk, dibiarin terpapar lalat juga. Di dalem keju ini juga jadi sarang belatung tuh, hiii~! Katanya, ini jadi makanan orang-orang di kepulauan Sisilia, Italia selatan.

Bingung deh, kenapa ini disebut "makanan" yak? Padahal, keju yang jadi tempat bermukimnya belatung ini membuat mereka berkembang biak dengan cepat. Udah gitu, anak-anaknya larva pada merambat keluar dan menyebar bibit penyakit. Ngapain dimakan ya? Kalopun punya nyali, emang kalian berani?

8. Sannakji dari Korea Selatan

8. Sannakji dari Korea Selatan Ini lho Sannakji itu, itu tentakelnya bayi gurita loh (imgur.com)

Negeri K-Pop punya kuliner ekstrim juga, namanya Sannakji. Ini makanan yang bahaya juga kalo dimakan. Soalnya makanan ini "hidup"!

Sannakji adalah makanan dengan bahan bayi gurita yang masih hidup. Kasian yak. Bayi-bayi gurita yang malang ini ditaburin wijen dan dimakan hidup-hidup gitu. Ditambahin minyak-minyakan asli Korea serta saus khasnya.

Mikir dua kali deh kalo gak punya nyali makan ini. Soalnya, bayi gurita tadi masih bisa menghisap tuh tentakelnya, bisa mencengkram meski udah dikunyah-kunyah.

Kabarnya ada beberapa orang yang meninggal setelah mengonsumsi Sannakji ini. Kasusnya adalah karena tersedak akibat cengkraman tentakel bayi gurita hidup tadi.

9. Echizen Kurage dari Jepang

9. Echizen Kurage dari Jepang Ubur-ubur dijadiin makanan di Jepang (pinterest)

Makanan ini udah ekstrim, bikin jyjyk pula. Yang punya nyali mah biasa aja kali ya. Soalnya, Echizen Kurage ini adalah salah satu makanan favorit di Jepang. Tau gak ini apa? Ubur-ubur gengs!

Makan ubur-ubur, kebayang gak sih? Padahal kan beracun juga tuh. Kalo di Jepang, makanan ini bisa diolah dengan tepat, ya dibuang dan dibersihkan lah semua racun itu. Kalo udah bersih, gak ada risiko lagi deh, semoga~

Di Jepang, ubur-ubur ini mengganggu habitat ikan tuna. Katanya, nelayan sering gak dapet tuna karena ulah si ubur-ubur ini. Daripada dibasmi, nelayan pada panen ubur-ubur ini dan dimakan dan ternyata enak. Terus bisa melaut lagi demi dapet ikan tuna deh.

Mungkin itu dulu sih dari kita 9 kuliner ekstrim dari berbagai negara yang butuh nyali besar untuk memakannya. Kita jadi butuh nyali dobel kalo makan makanan itu bareng calon mertua gitu, apalagi kalo galak, hehehe.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"