Xiwangmu, yang namanya berarti 'Ibu Ratu Barat' adalah seorang dewi dalam jajaran Tao, dan disembah dalam agama rakyat Tiongkok. Xiwangmu dianggap sebagai salah satu dewa wanita yang paling menonjol dalam mitologi Tiongkok dan muncul dalam banyak legenda.
Dalam beberapa legenda ini, tokoh sejarah tertentu dikatakan memiliki kesempatan untuk bertemu Xiwangmu. Selain itu, ada banyak representasi artistik Xiwangwu, dan dia sering digambarkan dalam lukisan dan patung. Xiwangwu masih disembah oleh orang Cina saat ini, dan bahkan telah dimasukkan ke dalam budaya populer.
Meskipun Xiwangmu awalnya adalah dewi Cina, dia juga disembah di negara-negara Asia Timur lainnya. Di Jepang, misalnya, ia disebut Seiobo, sementara di Korea, ia disebut sebagai Seowangmo. Bahkan dalam mitologi Tiongkok, Xiwangmu dikenal dengan sejumlah gelar. Salah satu yang paling populer dari ini adalah Jinmu Yuanjun yang berarti 'Primordial Lady Golden Mother'.
Shanghaijing menghadirkan Xiwangmu sebagai sosok yang kuat dan menakutkan, dan dia lebih menyerupai monster daripada dewi. Meskipun Xiwangmu digambarkan memiliki tubuh manusia, ia juga sedih memiliki ekor macan tutul, dan taring harimau. Mengenakan mahkota di rambutnya yang liar dan kusut. Xiwangmu diyakini memiliki kekuatan untuk menyebabkan bencana alam, termasuk banjir, kelaparan, dan wabah penyakit.
Seiring berjalannya waktu, Xiwangmu dikatakan telah bertobat, dan karenanya diubah dari monster ganas menjadi dewa abadi. Dia sekarang digambarkan sebagai sepenuhnya manusia. Dalam satu contoh, ia digambarkan memiliki rambut keputihan, yang menunjukkan bahwa ia adalah wanita tua. Meskipun Xiwangmu mempertahankan kekuatannya, dia sekarang menjadi baik hati, bukan kekuatan jahat.
Menurut beberapa versi mitos, Xiwangmu menjadi permaisuri Kaisar Giok, salah satu dewa terpenting dalam agama rakyat Tiongkok. Ini adalah bukti kekuatan dan pentingnya yang dia pertahankan setelah pertobatannya dari monster menjadi dewi.