Beda dengan masker respiratori (N95 atau KN95), masker ini menggunakan lapisan lebih tebal berupa polypropylene, lapisan tengah berupa elektrete atau charge polypropylene.
Bicara soal masker respirator, masker ini memiliki kemampuan filtrasi yang lebih baik dibanding masker bedah. Biasanya masker respirator digunakan oleh pasien yang kontak langsung dengan pasien Covid-19, pun para tenaga kesehatan atau medis.
"Masker N95 atau KN95 sulit dibedakan secara fisik mana yang asli, mana yang palsu. Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut," kata Arianti.
Nah, supaya tidak terjebak membeli produk palsu, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat agar sebelum membeli masker pastikan sudah ada izin edar Kemenkes di kemasan masker.
"Kalau menemukan masker yang dicurigai tidak memenuhi standar agar melaporkan melalui akses Hallo Kemkes di 1500567," imbaunya.
Ia mengatakan sekali lagi agar masyarakat memilih masker yang benar. Pastikan ada izin edar Kemenkes-nya.
"Jangan hanya tergiur model. Pastikan kamu membeli masker bedah atau masker respiratori yang benar-benar asli dan beli juga sesuai kebutuhan ya," pungkasnya.