Waspada Masker Palsu, Kemenkes Beberkan Ciri-cirinya

Waspada Masker Palsu, Kemenkes Beberkan Ciri-cirinya

Di masa pandemi ini, masker sudah menjadi salah satu perlengkapan bahkan gaya fashion yang harus selalu digunakan dan dibawa kemana-mana. 

Kamu nggak boleh pergi keluar rumah tanpa mengenakan masker karena sangat berisiko terpapar virus Covid-19 yang masih mewabah di masyarakat.

Baik dokter maupun pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat tentang penggunaan masker yang benar. Memakai masker yang tepat adalah memastikan menutup seluruh area hidung, mulut, hingga dagu.

Sayangnya, seiring dengan kebutuhan penggunaan masker yang tinggi, Kemenkes pun kini mulai menginformasikan adanya masker palsu. Masker ini diklaim mampu menghalau virus corona, padahal kenyataannya justru bisa membuat seseorang rentan tertular virus mematikan tersebut.

Nah, bagaimana mengenali masker palsu tersebut?

Ilustrasi Masker Model KF94 (KlikDokter)

Disampaikan Plt Dirjen Farmalkes Kemenkes drg Arianti Anaya MKM, masker asli memiliki surat izin edar dari Kemenkes. 

"Kalau sudah ada izin edarnya dari Kemenkes artinya masker itu dikategorikan sebagai masker bedah atau masker N95 atau KN95 yang dikategorikan sebagai alat kesehatan," jelasnya dalam konferensi pers virtual belum lama ini.

Jika masker sudah mendapat izin edar dari Kemenkes, berarti sudah memenuhi persyaratan mutu keamanan dan manfaat, antara lain telah lulus uji Bacterial Filtration Efficiency (BFE), Partie Filtration Efficiency (PFE), serta Breathing Resistence sebagai syarat untuk mencegah masuknya dan tertularnya virus serta bakteri.

"Masker medis harus memiliki efisiensi penyaringan bakteri minimal 95 persen," tegasnya.

Ia menambahkan, masker bedah berbahan material berupa Non-Woven Spunbond, Meltblown, Spunbond (SMS) serta Spunbond, Meltblown, Meltblown, Spunbond (SMMS). 

"Masker bedah itu hanya bisa dipakai sekali dan pastikan tiga lapis. Penggunaannya mesti menutupi mulut, hidung, hingga dagu," terangnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"