Sampai akhirnya, sang ibu didakwa karena membuat ancaman bom palsu. Meskipun tidak menyampaikan nama, tapi nomor telepon ibu tersebut sudah dicatat oleh pihak sekolah dan dilacak oleh polisi.
Pada 7 April 2022, kantor kejaksaan mengajukan dokumen yang memerintahkan penangkapan wanita tersebut. Ibu itu akhirnya berhasil diamankan. Sayangnya, tidak diketahui lebih lanjut tentang akhir dari permasalahan tersebut.