Biar begitu, para ilmuwan mengatakan bahwa tak ada alasan untuk khawatir karena prevalensi varian ini masih tergolong rendah.
Dalam sebuah laporan terbaru Public Health England, varian Delta Plus dikategorikan dalam 6 genom dari India pada 7 Juni 2021. Badan kesehatan tersebut mengkonfirmasi adanya 63 genom varian Delta dengan mutasi K417N.
"Melihat kluster besar (T95I), sepertinya AY.1 telah muncul secara independen beberapa kali dan bisa lebih umum daripada yang diamati di negara-negara dengan pengawasan genom terbatas," kata Jolly.
Terbentuknya varian baru Delta ini merupakan hasil dari protein spike SARS-COV-2 yang kemungkinan virus masuk dan menginfeksi sel dalam tubuh manusia.