"Sebagai seorang petugas agama distrik, saya menyarankan untuk tidak mengirimkan video viral itu. Untuk menjaga kepekaan dan perasaan anggota keluarga korban," katanya.
Ahmad juga mengatakan belum bisa memastikan hal ini. Keputusan sebenarnya membutuhkan hasil penyelidikan forensik. Sebelumnya, Ahmad mengaku sempat menuju ke lokasi untuk melihat kondisi makam yang digenangi cairan darah merah itu.
"Kami serahkan ke polisi karena kasus ini sedang dalam penyidikan aparat," ungkapnya.
Sementara menurut Nor Azmad Mohd Noor, Kepala Polisi Distrik Kota Setar, mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan. Ia juga mengaatkan pihaknya belum mendapat informasi yang jelas. Investigasi pun sedang dilakukan.