“Dari cerita simbah buyut itu, awalnya simbah melakukan puasa prihatin, kemudian simbah bermimpi menyelam di Bengawan Solo yang dalamnya sekitar 1 meter. Saat menyelam itulah simbah menemukan batu itu kemudian dibawa pulang. Sampai sekarang, saya menyimpan batu itu,” ungkapnya.
Disebutkan oleh Yatman, batu itu ditemukan tepat di sebelah barat jembatan Ganefo Tangen, dekat pertemuan sungai dan jembatan penyebrangan lama.
Kepala Desa Sigit, Wardoyo mengaku telah memeriksa batu itu dan tidak menemukan apa-apa. Namun, ia juga menjelaskan bahwa konon katanya batu itu tidak boleh keluar dari Desa Sigit.