Tahun 2020 ini, negara dan bangsa Indonesia seperti sedang diuji melalui sejumlah permasalahan pelik. Tentu saja yang paling baru adalah pandemi virus covid-19 yang tak hanya memakan banyak korban jiwa, tetapi mengubah kebiasaan, interaksi sosial hingga struktur ekonomi masyarakat.
Permasalahan tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah sebagai otoritas utama serta representasi bangsa Indonesia. Segala tindakan dan kebijakan pemerintah akan menjadi sorotan khusus warga negaranya.
Namun siapa sangka bahwa tahun 2020 pernah dibicarakan secara spesifik oleh almarhum presiden kedua Indonesia, Soeharto. Ujaran tersebut ditemukan dalam sebuah video berdurasi kurang lebih 4 menit yang diunggah di akun YouTube HM Soeharto.
Dalam video yang diambil di Surabaya 25 tahun lalu, tepatnya 23 November 1995, Soeharto memberikan penjabaran mengenai pandangannya terhadap peran remaja dan anak muda dalam globalisasi.
Presiden Soeharto menyebutkan pentingnya peran pemuda dalam membangun bangsa. Beliau ingin pemuda Indonesia menjadi 'kader bangsa' dalam acara Kirab Remaja agar peduli dengan masalah negara ditengah globalisasi demi persatuan bangsa.
"Saya kira, melewat Kirab Remaja, maksudnya untuk menggembleng para remaja menjadi kader-kader bangsa, sekarang itu dilakukan kirab remaja, menjadi kader-kader yang bisa turut mempersatukan bangsanya." ujar Soeharto di video tersebut.
"Dalam menghadapi globalisasi yang sekarang kita akan melakukan liberalisasi daripada perdagangan-perdagangan bebas untuk negara berkembang, tahun 2020, 25 tahun lagi. Anak-anak yang nanti berumur 25 tahun di 2020, berarti anak-anak usia remaja sekarang. Mungkin pelajar. Anak-anak pelajar sekarang harus disiapkan untuk mencintai tanah air." lanjut Soeharto.
Soeharto mengingatkan peran kader bangsa adalah untuk memproteksi industri dalam negeri. Perdagangan bebas dan globalisasi bisa membuat produksi barang dalam negeri kalah dengan produk luar yang lebih murah.
"Kalau para pemuda kesemsem dengan produk yang murah dan baik, tapi hasil dari luar negeri. Hancur daripada bangsanya, kenapa? karena produknya (dalam negeri) tidak ada yang membeli. Pabriknya tutup, lantas tidak bisa bekerja, tidak bisa makan. Inilah yang harusnya kita persiapkan." ungkap Soeharto mengingatkan.
Terakhir Soeharto memberikan solusi ditengah masalah tersebut melalui pendidikan. Menurutnya pendidikan dapat menciptakan daya saing tinggi di tengah era globalisasi. Pemuda Indonesia 25 tahun nanti harus tahan terhadap segala tantangan zaman yang ada.
"(Dari) Pendidikan, lebih-lebih perguruan tinggi, harus mampu mempersiapkeun. Bukan kita curang. Tidak. Kita menyelamatkan negara. Kita harus meningkatkan daya saing (lebih) tinggi. Dan pasti kita dapat. Senjatanya adalah mulai sekarang, nasionalisme, mencintai tanah air, mencintai produk-produk dalam negeri." kata presiden kedua dalam video.
Bagi yang kepo seperti apa ramalan dan pembacaan Presiden Soeharto 25 tahun yang lalu tentang tahun 2020 ini, kalian bisa menontonnya di bawah. Jangan lupa tinggalkan pesan opini kalian sebagai "kader bangsa" yang beliau maksudkan.