Baru-baru ini beredar di sosial media tangkapan layar artikel berita yang menyebutkan bahwa organisasi Papua merdeka (OPM) akan memburu Banser untuk sasaran penyerangan dan teror selanjutnya.
Tangkapan layar ini diunggah oleh sebuah akun dengan nama Rizqia Rahma pada tanggal 24 September 202, narasi atau isi dalam postingan tersebut adalah sebagai berikut.
"Mampoossslah Kau Banserepp.. Aahahahahaha"
Tangkapan layar artikel berita tersebut mencatut situs online Sindonews.com. Artikel berjudul "OPM Tembak Pendeta Yeremia Zanambani di Hitadipa Papua Setelah Itu Akan Cari BANSER".
Usut punya usut dan setelah dtelusuri terkait konten tersebut, dilansir dari tim cek fakta medcom.id yang telah melakukan penelusuran bahwa berita tersebut adalah hoax atau salah. Ternyata artikel tersebut adalah suntingan atau editan dari sebuah artikel asli berita berjudul "OPM Tembak Pendeta Yeremia Zanambani di Hitadipa Papua". Artikel dimuat pada 20 September 2020 di situs Sindonews.com.
Sedikit informasi, pada tanggal 19 September 2020 memang telah terjadi penembakan yang dilakukan oleh OPM dengan menewaskan Pendeta Yeremias Zanambanidi di Kampung Hitadipa pada pukul 18.00 WIT.
Menurut keterangan dari Kabid Humas Polda Papua Kombes AM dilansir dari medcom.id membenarkan kejadian tersebut.
"Pelaku diidentifikasi dari kelompok Jelek Waker, lantaran di kawasan itu merupakan basis mereka," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM. Kamal, Senin, 21 September 2020.
Kembali lagi ke pembahasan utama tentang tangkapan layar di sosial media dengan artikel berita "OPM Tembak Pendeta Yeremia Zanambani di Hitadipa Papua Setelah Itu Akan Cari BANSER", bisa dipastikan bahwa itu suntingan atau editan dari orang tidak bertanggung jawab penyebar keresahan dan masuk kategori hoax atau berita menyesatkan karena tidak benar.
Edukasi, sebagai masyarakat yang baik sudah sepatutnya untuk bisa memilah berita mana yang baik dan benar serta tidak mudah percaya berita yang mengandung unsur adu domba atau penghasutan. Yang terpenting jangan mudah percaya berita sebelum melakukan kroscek terlebih dahulu agar tidak terhasut dan terprovokasi.